Breaking News

Aku Korban Bully Dan Menjadi Sukses


Ini rumah ku semasa kecil kangen sekali (2010 saat itu)

AGEN POKER - Sebut saja aku Tania, aku pelajar 14 Tahun yang harus menopang kepahitan dalam hidupku. Aku tinggal di Lampung bersama kedua orang tuaku beserta adik perempuan ku. Ibu ku adalah seorang penjual pisang goreng dirumah dan setelah pulang sekolah aku harus membantu ibuku menjual pisang goreng dengan berjalan kaki berkeliling rumah. 


AGEN TARUHAN POKER - Ayah ku sendiri bekerja di bengkel dengan gaji yang tidak begitu besar untuk menghidupi aku dan adikku, tapi aku masih bersyukur karena aku bisa bersekolah dan mendapatkan beasiswa untuk meringankan kedua orang tua ku, dengan itu aku belajar sangat giat setiap hari.


AGEN DOMINO QQ - Keluarga yang hangat meskipun setiap hari aku harus menggunakan kedua kaki ku untuk berjalan kesekolah dan membantu ibuku itu tidak menjadi masalah bagiku, aku juga sudah merasakan kesempurnaan dalam hidup ku tetapi mengapa disamping itu aku harus merasakan bullyan yang teramat sakit.


Harus merasakan dihina, dicaci dan dipukuli setiap hari. Tersirat dibenakku ingin pergi dari kenyataan tetapi dengan keadaan ku yang sekarang aku tidak sanggup untuk berpergian jauh dan aku juga ingin membuat kedua orang tuaku bangga denganku, karena beban yang mereka pinang selama ini untuk membesarkan diriku, dengan itu aku berusaha untuk bertahan.


"Gadis pisang goreng... enggak tau diri... kotor... kucel.... dasar miskin...." itulah kata-kata yang aku terima setiap mereka mengolok-ngolok diriku, tapi aku hanya bisa berdiam diri ingin rasanya membalas mereka tapi apa kuasa ku karena keluarga ku bukanlah orang kaya. 


AGEN CEME - Aku hanya bisa menerima dengan lapang dada, belum lagi teman cowo yang sering memukuli ku, bahkan menendangku tanpa sebab, mereka merasa hal itu sangatlah lucu bagi mereka. Pernah sekali aku ingin mengatakan hal ini ke ibu tapi aku takut menjadi beban ibu, karena aku seorang kakak aku harus berusaha bertahan.


Bukan hanya itu saja, aku juga berusaha menjaga hati ku agar tidak merasa jatuh dan terpuruk, ini hanyalah trauma ku, dan suatu ketika aku mencoba untuk membalas tapi semua teman sekolah ku tidak ada yang membela ku dan aku harus dibawa ke ruang guru untuk dihukum, apakah tidak ada keadilan lagi didunia ini pikirku.


AGEN CAPSA SUSUN - Apakah sekejam ini dunia pada saatnya nanti, setelah kelulusan SMP pun kami masih bermusuhan seperti biasa, tapi aku mulai bermental baja sehingga aku tidak lagi takut dengan mereka. Akhirnya waktu berjalan dan aku pun naik SMA dan memulai cita-citaku ingin seperti apa, dan kabar baiknya Tuhan menyayangi diriku sehingga aku memiliki banyak teman di kelas itu, teman yang membully ku banyak yang pindah sekolah dan masih ada beberapa yang masih disini bersamaku.


Disitulah aku bertukar pikiran dengan teman-teman ku dan mulai mencari pekerjaan paruh waktu, sedikit demi sedikit kukumpulkan sampai aku bisa memasuki kuliah, dan hari itu pun tiba aku bisa melakukan pendaftaran sendiri dan berhasil membayar uang kuliah ku sendiri tanpa bantuan dari orang tua ku.


Tentu saja aku membuat orang tuaku bangga dengan diriku, aku tetap bekerja sambil kuliah, aku juga meninggalkan percintaan ku yang aku ingin capai ialah membuat kedua orang tua ku bahagia sampai menjadi kakek dan nenek aku harus bisa berusaha mengorbankan kehidupan ku demi mereka.


2 Hari setelah kelulusan hari yang super bangga jadi aku selfi :)

Ada pria yang mendekati ku namun aku menolak sampai saatnya aku tetap bekerja dan belajar membagi waktu ku dengan sedisiplin mungkin, di benakku hanya ada kedua orang tua beserta adikku bagaimana pun aku harus sukses demi mereka.


AGEN JUDI KARTU - Acara wisuda ku pun tiba, merasa bangga, gembira semua bercampur aduk, setelah wisuda aku mencoba melamar di perusahaan besar di Jakarta, astaga aku tidak menyangka dengan kemampuan ku mereka menerima ku bekerja dengan gaji yang lumayan tinggi saat itu.


Air mata pun menyucur, aku menceritakan ke ibuku dan aku resign dari kantor lamaku, selang 6 bulan aku bekerja aku memulai mencoba kredit 1 unit rumah meskipun kecil tapi itu milik kita pikirku, aku ingin ibu dan bapakku tinggal dirumah yang nyaman dan layak.

Tidak ada komentar